Minggu, 04 Desember 2011

KONSEP UMUM MEDIA PEMBELAJARAN

1.        Pengertian Media Pembelajaran
Media sering dikaitkan pula dengan kata pengajaran dan pendididkan. Oemar Hamalik dan Arif S. Sadiman menamakan alat bantu tersebut dengan istilah media pendidikan, berbeda dengan Ronald H. Anderson yang menyebutnya dengan istilah intruksional aids. Sementara itu, Yusufhadi Marso menggunakan istilah media pembelajaran. Oemar Hamalik (1989:11-12) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan media pendidikan adalah : alat, teknik, dan metode yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Ronald H. Anderson (1994:21) berpendapat bahwa yang dimaksud denga intruksional aids adalah media atau perlengkapan yang digunakan untuk membantu guru mengajar.
Melihat kegiatan yang diharapkan terjadi mealui kegiatan belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik, maka kata pembelajaran lebih memeberikan ruanggerak bagi terjadinya perubahan tersebut. Untuk itu, istilah yang digunakan dalam buku ini adalah media pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dirancang oleh seorang guru untuk mengomunikasikan bahan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perbedaan penggunan media dan alat peraga terletak fungsi dan substansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja.sedangkan hal tersebut bisa dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar. Dari sini ada pembagian tugas dan tanggung jawab antara pengajar dan sumber media.
2.        Asas Media
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret) dan kenyataan yang ada lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Perlu dicatat bahwa urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksi mengajar harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang diihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya.
Pengalaman langsung akan memberikan kesan utuh dan bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan lerning by doing.
Tingkat keabstrakan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti grafik atau kata. Jika pesan yang terkandung dalam lambang-lambang seperti itu, indra yang dilibatkan untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indar penglihatan dan pendengaran. Meskipun tingkat partisifasi fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Sesungguhnya pengalaman konkret dan pengalaman abstrak dialami silih berganti, hasil belajar dari pengalaman langsung berubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang. Sebaliknya, kemampuan interprestasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang didalamnya ia terlibat langsung.
3.        Nilai Media
Menurut M. Basyiruddin Usman, dalam bukunya media pembelajaran menyebutkan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran mempunyai 8 nilai praktis sebagai berikut :
1.        Media dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
2.        Media dapat mengatasi permasalahan yang ada di ruang kelas.
3.        Media memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan.
4.        Media menghasilkan keragaman pengamatan.
5.        Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, realistis, dan konkret.
6.        Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
7.        Media dapat memebangkitkan keinginan dan minat yang baru.
8.        Media dapat membeberkan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai pada sesuatu yang abstrak.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media baik visual, audio, maupun audio visual yang disesuaikan dengan berbagai aspek dalam pemilihannya akan memberikan manfaat yang sangat tinggi. Bagi seorang guru pemanfaatan media tersebut membantu dalam hal penyajian materi secara baik. Sedangkan bagi siswa bukan hanya termotivasi, tetapi juga memperoleh kebermaknaan dalam belajarnya. Demikian juga dari segi prosesnya akan terwujud komunikasi dan interaksi yang efektif dan efisien.


4.        Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran
Secara umum Media Pembelajaran memiliki fungsi, sebagai berikut:
a.       Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, misalnya:
1)      Objek yang terlalu besa, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, dan model.
2)      Objek yang kecil, dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film dan gambar.
3)      Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photografhi.
4)      Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu, bisa ditampilkan lewat rekaman film, video, film bingkai, photo, maupun secara verbal.
5)      Objek yang terlalu kompleks
6)      Objek yang terlalu luas dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, dan gambar.
c.       Sebagai pendidikan yang tepat dan variasi, sehingga dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
d.      Menumbuhkan sikap yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka pengajar akan banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu harus dilakukan dan diatasi sendiri.
5.        Hubungan Media dengan Proses Belajar Mengajar
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pendidikan memerlukan tenaga profesional yang memanfaatkan kemajuan tersebut. Dunia pendidikan tidak berorientasi pada satu pendekatanyang tradisional, proses belajar mengajar membutuhkan berbagai pendekatan multimedia. Artinya proses belajar mengajar yang dapat menimbulkan semangat. Motivasi peserta didik, dan tidak menimbulkan verbalisme pada diri siswa.
Oleh karena itu peran guru dalam proses belajar mengajar pada masa sekarang dituntut mampu memilih berbagai pendekatan yang ada. Bahan dan alat yang digunakan dalam PBM oleh guru dinamakan hardware ‘perangkat keras’ dan software ‘perangkat lunak’ yaitu berupa media pembelajaran.
6.        Ciri - ciri Umum Media Pembelajaran
Rudi Bretz mengidentifikasikan ciri umum media menjadi 3 unsur pokok yaitu:
a.         Suara
b.         Visual (gambar, garis atau line graphic dan symbol)
c.         Gerak
Menurut Gagne ada 7 macam pengelompokan media yaitu:
a.       Benda untuk didemonstrasikan
b.      Komunikasi lisan
c.       Media cetak
d.      Gambar diam
e.       Gambar gerak
f.       Film bersuara
g.      Mesin belajar
7.        Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
a.       Sesuai dengan tujuan
b.      Sesuai dengan kemampuan guru
c.       Sesuai dengan taraf berfikir anak
d.      Kemudahan untuk memperolehnya
e.       Sesuai dengan situasi dan kondisi
f.       Kualitas alat/tehnik
g.      Efektif dan efisien dalam penggunaannya
8.        Perkembangan Media Pembelajaran
Dalam usaha memanfaatkan media, Edgar Dele mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkatan dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama ‘Kerucut Pengalaman’ (cone of experience)



Ahmad Tafsir, dkk. 2011. Pengembangan Wawasan Profesi Guru, Bandung: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Gunung Djati.                                                                                                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar