Selasa, 29 November 2011

Model Desain Instruksional



 Model adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewu­judkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan media, dan evaluasi. Sedangkan Istilah pengembangan sistem instruksional (instructional systems development) dan disain instruksional (instructional design) sering dianggap sama, atau setidak-tidaknya tidak dibedakan secara tegas dalam penggunaannya, meskipun menurut arti katanya ada perbedaan antara "disain" dan "pengembangan". Kata "disain" berarti "membuat sketsa atau pola atau outline atau ren­cana pendahuluan". Sedang "mengembangkan" berarti "membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif, dan sebagainya."
Model sistem instruksional adalah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang sering dipakai oleh banyak tenaga pengajar, model instruksional menitikberatkan pembuatan keputusan intelektual oleh guru sebelum dan sesudah pengajaran.
1.      Menentukan tujuan-tujuan instruksional secara spesifik dalam bentuk perilaku siswa.
2.      Mengadakan penilaian pendahuluan terhadap keadaan siswa pada saat ini dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan instruksional tersebut.
3.      Menilai pencapaian tujuan-tujuan tersebut oleh siswa.

 Model instruksional terdiri atas empat komponen yang secara hakiki berbeda satu sama lainnya :
a.       Penentuan tujuan-tujuan yang spesifik
b.      Penilaian pendahuluan (prosedur penilaian yang lebih banyak dari pada hanya tes ter tulis)
c.       Pengajaran
d.       Penilaian
Beberapa model pengembangan instruksional, antara lain:

  1. Model PPSI
PPSI merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem intruksionalyang terdiri dari seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara fungsional dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Model pengembangan intruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok yaitu:
1.      Perumusan tujuan pembelajaran
2.      Pengembangan alat evaluasi
3.      Menentukan kegiatan Belajar-Mengajar
4.      Merencanakan Program KBM
5.      Pelaksanaan

  1. Model Bela H. Banathy
Pengembangan Instruksional model Banathy melalui enam langkah sebagai berikut:
1.         Merumuskan tujuan (Formulate objectives)
2.         Mengembangkan test (develop test)
3.         Menganalisis kegiatan belajar (analyze learning task)
4.         Mendesain struktur instruksional (design system)
5.         Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (Implement and test output)
6.         Mengadakan perbaikan (change to improve)

  1. Model Kemp
Pengembangan instruksional yang dikembangkan oleh Kemp (1977), terdiri dari 10 langkah.
1.      Penentuan tujuan instruksional umum (TIU)
2.      Menganalisis karakteristik siswa
3.      Menentukan tujuan instruksional khusus (TIK)
4.      Menentukan materi pelajaran
5.      Mengadakan penjajakan awal (preassesment)
6.      Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan
7.      Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan
8.      Mengadakan evaluasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar